Jumat, 28 Mei 2010


Praktikum II

A. Judul : Membuat Preparat Sementara.

B. Tujuan :

1). Mahasiswa trampil membuat/menyediakan preparat sementara

C. Dasar teori

Pada prinsipnya ada tiga macam irisan berdasarkan bidang pemotongan, yaitu:

1. Irisan melintang (cross section,biasanya disingkat c.s atau x.s)adalah irisan dengan arah tegak lurus sumbu horizontal dari objek.

2. Irisan membujur (longitudinal section,biasanya disingkat l.s)adalh irisan sejajar dengan sumbu horizontal dari objek.

Ø Irisan membujur radial : jika sediaan itu diiris tegak lurus pada sumbu organ

Ø Irisan membujur tangensial : apabila arah irisannya tidak melewati sumbu organ tetapi hanya sejajar dengan sumbu organ. Sebenarnya pengertiannya adalah sejajar dengan permukaan luar tubuh tumbuhan.

Ø Untuk batang tumbuhan yang penampang melintang berbentuk persegi misalnya kumis kucing maka kalau diiris membujur lewat sumbu disebut penampang bujur diagonal.

Ø Untuk bahan seperti biji jarak yang mempunyai bidang setangkup, maka penampang bujur yang diiris melewati sumbu disebut penampang bujur median.

3. Irisan tengah (median section,biasanya disingkat med.atau m.)adalah irisan sejajar dengan atau tegak lurus pada bagian tengah suatu objek.

Pembuatan sediaan irisan (section preparation) ini ditujukan pada obyek-obyek yang besar dan tebal baik tumbuh-tumbuhan maupun hewan, supaya jaringan dan sel-selnya dapat dilihat dibawah mikroskop, perlu ditipiskan dengan jalan diiris-iris menjadi bagian yang kecil dan tipis. Beberapa bahan seperti ranting-ranting kecil, ujung batang yang masih mudah, dapat dipotong atau diiris menjadi bagian-bagian yang cukup tipis dengan mempergunakan pisau cukur atau silet. Bahan-bahan yang tidak begitu kuat seperti daun, akar dan jaringan-jaringan hewan agar dapat dipotong tipis harus ditunjang dengan gabus, paraffin atau bahan lain.

Untuk memperoleh irisan yang cukup tipis sesuai dengan yang dikehendaki, dipakai suatu alat pengiris yang dapat mengiris jaringan dalam ukuran micron. Untuk dapat diiris dengan mikrotom maka obyek atau jaringan harus terlebih dahulu diinfiltrasi dan diblok dengan parafin.

Mikrotom adalah mesin untuk mengiris spesimen biologi menjadi bagian yang sangat tipis untuk pemeriksaan mikroskop. Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histologi. Beberapa penggunaan mikrotom:

Beberapa penggunaan mikrotom:

· Untuk mikroskop cahaya, material pertama-tama difiksasi dan dibekukan atau dibenamkan ke dalam parafin. Bagian-bagian setebal 3 – 20 mm biasanya diiris dengan pisau baja.

· Untuk mikroskop elektron, fiksasi diikuti dengan pembenaman dalam resin seperti Araldine(R), bagian-bagian diiris dengan pisau gelas atau pisau intan ultramikrotom setebal 2 – 100 nm.

Salah satu jenis mikrotom yaitu Mikrotom tangan, Mikrotom tangan merupakan mikrotom dengan bentuk paling sederhana. Alat ini biasa digunakan di laboratorium sekolah untuk membuat sayatan spesimen yang tipis sekali (kurang lebih 20), supaya dapat dilihat di bawah mikroskop. Misalnya sayatan daun, batang, akar, dan sebagainya.

D. Alat dan bahan

1. Mikroskop

2. Kaca benda

3. Kaca penutup

4. Silet zorik

5. Organ tumbuhan (batang, daun)

E. Cara kerja

1. Daun

Karena daun tidak begitu kuat maka sebelum daun dipotong kita menggunakan bantuan gabus untuk menjepit daun yang akan kita buat irisan. Langkah-langkahnya sebagai berikut :

v Mengambil gabus dan dibentuk seperti balok, kemudian diberi irisan dibagian tengah, ini dimaksudkan untuk menjepit daun yang akan diiris

v Kemudian daun dijepitkan kedalam gabus tadi, lalu mulai membuat irisan yang setipis dengan silet, baik itu irisan membujur atau melintang

v Setelah itu irisan daun (membujur atau melintang) diletakkan di kaca benda, lalu ditetesi dengan air dan selanjutnya ditutup dengan kaca penutup.

v Diamati dibawah mikroskop.

2. Batang

Langkah-langkah pembuatan irisan pada batang adalah sebagai berikut :

v Diambil batang tumbuhan

v Diiris setipis mungkin dengan silet, baik itu irisan melintang atau membujur terserah kita bagaimana cara pengirisannya

v Bagian batang (melintang atau membujur) yang diiris diletakkan diatas kaca benda, lalu ditetesi air dan selanjutnya ditutup dengan kaca penutup

v Diamati dibawah mikroskop

F.Hasil pengamatan

1. Daun

a. Irisan melintang daun (Plumeria SP)

Perbesaran 5 x 10

b.Irisan membujur daun (Plumeria SP)

perbesaran 5 x 10

2. Batang

a. Irisan melintang batang Amaranthus sp.

perbesaran 5 x 10

b.Irisan membujur batang Amaranthus sp.

Perbesaran 5 x 10

F. Pembahasan

Percobaan ini dilakukan dengan tujuan agar kita bisa mengetahui bagaimana cara membedakan irisan melintang dan membujur,dengan metode-metode yang telah kita pelajari pada teori sebelumnya.untuk menghasilkan suatu irisan yang tipis dan dapat diamati dibawah mikroskop tidaklah mudah,mesti menggunakan alat yang bisa menghasilkan irisan yang sesuai dengan apa yang kita inginkan. Kita harus menggunakan alat seperti mikrotom yang dapat mengiris suatu jaringan sampai dalam ukuran yang micron. Namun dalam percobaan ini berhubung alatnya rusak maka kita hanya menggunakan silet zorik,tentu hasil yang kita dapatkan tidak sebaik dengan menggunakan alat mikrotom dalam proses pengirisan. Oleh karena itu, hasil pengirisan harus dilakukan setipis mungkin karena kalau agak tebal maka irisan itu tidak dapat dilihat dibawah mikroskop dan hasilnya pun tidak baik.karena kita tidak bisa melihat sel atau jaringan yang terdapat di dalamnya.

Pada saat membuat irisan pada daun Plumeria SP baik itu irisan melintang maupun membujur sangatlah tidak mudah, sehingga itu kita memerlukan gabus untuk membantu dalam proses pengirisan, dikarenakan daun tidak seperti organ-organ tumbuhan lain seperti batang dan akar yang agak keras sehingga mudah untuk diiris. Gabus yang akan kita gunakan terlebih dahulu dibuat dalam bentuk balok kemudian diiris bagian tengahnya agar daun bisa di jepit dibagian tengah yang telah diris tadi.kemudian pengirisannya harus dilakukan dengan sangat hati-hati agar hasil yang diperoleh bisa setipis mungkin dan bisa di amati dengan jelas dibawah mikroskop.

Pada roses pembuatan irisan melintang maupun membujur pada batang Amaranthus sp lebih mudah dari pada irisan pada daun Plumeria SP,karena batang Amaranthus sp lebih kaku sehingga mudah untuk diiris.Proses pembuatan irisan ini sangat mudah hanya dengan menggunakan silet dengan cara diiris setipis mungkin lalu di letakan diatas kaca objek dan ditetesi air lalu ditutup dengan kaca penutup.Kemudian sediaan diletakan dibawa mikroskop,dengan menggunakan perbesaran 5 x 10 sediaan sudah dapat diamati.

Dalam percobaan ini kita dapat mengamati jaringan pelindung(epidermis),jaringan dasar (parenkim),dan jaringan pengangkut(xylem dan floem)

Ø Jaringan epidermis

Jaringan yang letaknya paling luar, menutupi permukaan tubuh tumbuhan. Bentuk jaringan epidermis bermacam-macam. Pada tumbuhan yang sudah mengalami pertumbuhan sekunder, akar dan batangnya sudah tidak lagi memiliki jaringan epidermis. Fungsi jaringan epidermis untuk melindungi jaringan di sebelah dalamnya,selain itu jaringan epidermis juga berfungsi untuk mengurangi kehilangan air, penyerapan air, penyimpan air atau sebagian kelenjar. Bentuk sel-sel epidermis tidak teratur, tanpa ruang antar sel, vakuolanya besar.

Epidermis terdiri atas lima lapisan (dari lapisan yang paling atas sampai yang terdalam) :

1. Stratum Korneum. Terdiri dari sel keratinosit yang bisa mengelupas dan berganti.

2. Stratum Lusidum Berupa garis translusen, biasanya terdapat pada kulit tebal telapak kaki dan telapak tangan. Tidak tampak pada kulit tipis.

3. Stratum GranulosumDitandai oleh 3-5 lapis sel polygonal gepeng yang intinya ditengah dan sitoplasma terisi oleh granula basofilik kasar yang dinamakan granula keratohialin yang mengandung protein kaya akan histidin. Terdapat sel Langerhans.

4. Stratum Spinosum. Terdapat berkas-berkas filament yang dinamakan tonofibril, dianggap filamen-filamen tersebut memegang peranan penting untuk mempertahankan kohesi sel dan melindungi terhadap efek abrasi. Epidermis pada tempat yang terus mengalami gesekan dan tekanan mempunyai stratum spinosum dengan lebih banyak tonofibril. Stratum basale dan stratum spinosum disebut sebagai lapisan Malfigi. Terdapat sel Langerhans.

5. Stratum Basale (Stratum Germinativum). Terdapat aktifitas mitosis yang hebat dan bertanggung jawab dalam pembaharuan sel epidermis secara konstan. Epidermis diperbaharui setiap 28 hari untuk migrasi ke permukaan, hal ini tergantung letak, usia dan faktor lain. Merupakan satu lapis sel yang mengandung melanosit.

Ø Jaringan parenkim

Jaringan parenkim disebut juga sebagai jaringan dasar oleh karena merupakan jaringan penyusun sebagian besar organ tumbuhan. Menurut bentuknya, parenkim sebagai jarigan dasar dapat dibagi menjadi beberapa kelompok misalnya: parenkim palisade (silindris memanjang), parenkim bunga karang (bentuk tak teratur), parenkim bintang, parenkim lipatan (dinding selnya melipat-lipat) dan terbanyak bentuknya membulat.

Ø Jaringan pengangkut

· Xylem

Xylem merupakan jaringan kompleks karena terdiri dari beberapa tipe sel yang berbeda. Penyusun utamanya adalah trakeid dan trakea serta sel-sel parenkim xylem dan serabut xylem sebagai penyokongnya. Xylem pada awalya terbentuk dari meristem apikal lewat pembentukan prokambium dan disebut xylem primer.selanjutnya akibat pertumbuhan kambium akan terbentuk xylem sekunder.kedua bentuk xylem ini pada pertumbuhan selanjutnya akan berbaur sehingga sulit dibedakan. Jaringan xylem berfungsi sebagai saluran pengangkut air dan zat hara dari akar kebagian lain dari tumbuhan.

· Floem

Floem juga merupakan jaringan kompleks, terdiri dari beberapa unsur dengan tipe berbeda, yaitu pembuluh, sel pengiring, parenkim floem, serabut dan sklereid. Seperti halnya xylem, floem yang berasal dari prokambium disebut floem primer dan yang merupakan hasil pertumbuhan kabium disebut floem sekunder.jaringan floem berfungsi sebagai pengangkut hasil asimilasi dari daun ke tempat-tempat penyimpanan makanan cadangan dan bagian-bagian tumbuhan yang membutuhkan.

G. Kesimpulan

Dari percobaan ini dapat disimpulkan bahwa dalam proses pembuatan sediaan irisan memerlukan keterampilan yang khusus agar hasi irisan dapat diamati dengan baik dibawah mikroskop.untuk sedian irisan ditujukan pada tumbuhan atau hewan yang besar dan tebal.sedangkan tumbuhan atau hewan yang jaringannya lunak atau lembek sangat sulit untuk di iris sehigga itu terlebih dahulu di keraskan atau bisa juga dengan menggunakan gabus,sehingga bisa mempermudah dalam proses pengirisan.biasanya pengirisan dilakukan dengan mikrotom atau silet.

Sediaan irisan dibedakan atas dua cara arah pengirisan yaitu:

· Irisan melintang (cross section) : jika sediaan itu diiris tegak lurus pada sumbu organ

· Irisan membujur dibedakan menjadi dua yaitu:

- Irisan membujur radial : jika sediaan itu diiris tegak lurus pada sumbu organ

- Irisan membujur tangensial : apabila arah irisannya tidak melewati sumbu organ tetapi hanya sejajar dengan sumbu organ. Sebenarnya pengertiannya adalah sejajar dengan permukaan luar tubuh tumbuhan

G. Daftar Pustaka

Drs. Mochamad Nasir, M.SC. 1993. Penuntun praktikum biologi umum. Yogyakarta: Departemen pendidikan dan kebudayaan.

Dra. Aryati P. Abdul, M.Kes. 2005. Bahan ajar biologi umum. Gorontalo: UNG

Team teaching mikroteknik. 2009. Bahan ajar mikroteknik. Gorontalo: Universitas Negeri Gorontalo

Anonym. 2010. Pembuatan sediaan irisan. Tersedia di : http://wildascience.wordpress.com/2009/01/10/section_preparation/

*


1 komentar:

  1. wah bagus baget..cocok buat gw anak biologi... klo ada yng lebih lagi langsung di poskan ajah..hehe

    BalasHapus